Balada Penebar Romansa di Alam Maya

Artikel ini pertama kali diposting pada 17 Januari 2017 di blog saya sebelumnya sukatulis.wordpress.com

Bagaimana bentukhati seorang jomblo ketika melihat sepasang manusia bermesra ria di alam maya? Barangkali menjadi rasa perih yang tak terkira. Begini, saya merasakannya.

***

Kalau melihat pengguna jagat maya hari ini, rasanya sudah dapat kita simpulkan bahwa banyak sekali orang menempatkan sesuatu yang semesti dikonsumsi oleh pribadi justru disebar-serakkan dengan sengaja (untuk dikonsumsi publik). Jika di dunia nyata saja batas privasi sudah semakin hancur, bagaimana lagi jagat maya? Siapa sih yang bisa membatasi penyebaran informasi di jagat maya?

Meski demikian, perilaku kehati-hatian menggunakan fasilitas internet masih saja minim di berbagai kalangan. Hal ini dapat kita saksikan bersama-sama. Pula bagi mereka pasutri baru, yang sedang hoyong di mabuk cinta. Menyebar kemesraan sebelum, sedang, dan setelah momen sakral pernikahan mohon direm. Mulai dari status-status merah muda yang kadang agak mesum sampai foto-foto di atas ranjang pengantin baru (tenang, mereka masih mengenakan pakaian).

Memang agak geli, melihat gelagat pasangan yang demikian. Begini, apa yang dikejar? Jika suatu saat saya menikah dan sudah halal untuk melakukan kegiatan begini-begitu, lalu saya abadikan dalam gambar dan saya upload di IG atau FB, untuk apa? Jika bukan untuk mengancur-leburkan perasaan-perasaan mereka yang fakir asmara. Ah, sudahlah.

Oleh karena itu membatasi diri untuk tidak bertingkah diluar koridor maklum adalah penting. Ada hal yang hanya boleh dinikmati oleh anda, pula ada yang tidak.

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *